1. Simpangan Rata – rata
-
Data Tunggal
Simpangan rata – rata adalah harga rata – rata sebaran
tiap observasi data terhadap meanya. Andaikan ada data nilai X1, X2,
. . . . , Xn maka simpanagn rata – rata adalah:
- Data Kelompok
Untuk sekumpulan n data : X1, X2,
. . . , Xn yang telah diubah dalam tabel distribusi frekuensi, maka
:
Catatan;
fi :frekuensi
Xi :data ke – i
X :mean
data sampel
2. Simpangan baku
(Standar Daviasi)
Standar deviasi adalah ukuran yang merangkum
jumlah dimana setiap nilai dalam dataset bervariasi dari mean. Efektif itu
menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai dalam dataset yang berkumpul di sekitar
nilai rata-rata. Ini adalah ukuran yang paling kuat dan banyak digunakan sejak
dispersi, tidak seperti jangkauan dan antar-kuartil jangkauan, memperhitungkan
setiap variabel dalam dataset. Ketika nilai-nilai dalam dataset yang cukup erat
berkumpul bersama deviasi standar kecil. Ketika nilai-nilai menyebar terpisah
standar deviasi akan relatif besar.Standar deviasi biasanya disajikan dalam
hubungannya dengan mean dan diukur dalam satuan yang sama.
-
Data Tunggal
Simpangan baku dari sekumpulan n data : X1, X2,
. . . . , Xn adalah:
-
Data Kelompok
3. Variansi
-
Data Tunggal
Variansi sampel dari sekumpulan n data : X1,
X2, . . . . , Xn adalah:
-
Data Kelompok
Variansi
sampelnya adalah:
4. Koefisien Variansi
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran variansi yang
dapat digunakan untuk membandingkan suatu distribusi data yang mempunyai satuan
yang berbeda. Kalau kita membandingkan berbagai variansi atau dua variabel yang
mempunyai satuan yang berbeda maka tidak dapat dilakukan dengan menghitung
ukuran penyebaran yang sifatnya absolut.
Sebagai contoh pada suatu pengukuran tinggi badan
mahasiswa diperoleh rerata 165 cm dengan standar deviasi 2,5 cm dan hasil
penimbangan diperoleh rerata berat badanya adalah 56 kg dengan standar deviasi
1,2 kg. Dari hasil pengamatan ini kita tidak bisa menyimpulkan bahwa tinggi
badan mahasiswa lebih bervariasi bila dibandingkan dengan berat badannya.
Untuk mengatasi permasalahan ini maka harus dihitung suatu ukuran
penyebaran relative, yakni Koefisien Variansi (KV). Rumusnya dapat dilihat
sebagai berikut:
5.
Rentangan antar kuartil
Rentangan antar kuartil yaitu selisih antara kuartil
ketiga dengan kuartil pertama ditulis dengan rumus;
RAK = K3 – K1
Sementara rumus kuartil adalah
- Untuk
Data Tunggal
- Untuk data kelompok
K1,2,3 : nilai kuartil
Bp : batas bawah kelas sebelum nilai kuartil akan terletak
P : panjang kelas nilai kuartil
n : jumlah data
f : banyaknya frekuensi kelas kuartil
6. Simpangan
Kuartil
Simpangan kuartil dihitung dengan cara menghapus
nilai-nilai yang terletak di bawah kuartil pertama dan nilai-nilai di atas
kuartil ketiga, sehingga nilai-nilai ekstrem, baik yang berada di bawah ataupun
di atas distribusi data, dihilangkan.
Simpangan kuartil didapatkan dengan cara
menghitung nilai rata-rata dari kedua kuartil tersebut, Q1 dan Q3.
Simpangan kuartil lebih stabil dibandingkan dengan
Range karena tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Nilai-nilai ekstrim sudah
dihapus. Meskipun demikian, sama seperti Range, simpangan kuartil juga tetap
tidak memperhatikan dan memperhitungkan penyimpangan semua gugus datanya.
Simpangan kuartil hanya memperhitungkan nilai pada kuartil pertama dan kuartil
ketiga saja.
7.
Angka baku (Standar Score)
Angka baku (Zscore) atau skor baku ialah
bilangan yang menunjukkan tingkat data penyimpangan dari mean dalam satuan
standar deviasi atau seberapa jauh suatu nilai tersebut yang menyimpang dari
rata-rata dengan satuan s.
Kegunaan angka baku antara lain: untuk mengamata perubahan nlai
kenaikan, nilai penurunan variabel atau satuan gejala yang ada dari meannya dan
untuk menaikkan (mengubah) data ordinal menjadi data interval dengan jalan
mengubah skor mentah menjadi skor baku. Artinya semakin kecil angka bakunya
semakin kecil juga perubahan variabel tersebut dari nilai meannya. Sebaliknya
semakin besar angka bakunya semakin besar juga perubahan angka baku dari ilai
rata-ratanya. Sehingga dapat ditulis dengan rumus:
Contoh
Soal :
1.
a. Diketahui
hasil nilai ujian Probalitas dan Statistika dari 5 orang mahasiswa
sebagai berikut : 100, 85, 90, 70, 75, dengan menggunakan simpangan rata
– rata data tunggal
Jawab
b. Diketahui data nilai siswa
seperti berikut : 10, 18, 15, 30, 20, 35, 30, 60,45, 40. Hitunglah dengan simpangan
rata-rata dengan data kelompok.
Jawab
10, 15 18, 20, 30, 30, 35, 40, 45, 60
Tabel Data Distribusi
Jadi, rata-rata nilai dari 10 siswa sebesar 29 dengan simpangan rata-rata
10.4
2. a. Hitunglah
data dari 100, 85, 90, 70, 75, dengan menggunakan rumus simpangan baku tunggal
b. Diketahui data nilai siswa
seperti berikut : 10, 18, 15, 30, 20, 35, 30, 60,45, 40. Hitunglah dengan simpangan baku data
kelompok.
Jawab
10, 15 18, 20, 30, 30, 35, 40, 45, 60
Tabel Data Distribusi
3.
a. Diketahui
data 100, 85, 90, 70, 75, hitunglah dengan menggunakan Variansi data tunggal
aku binguung dengan jawaban yang no 1 , kenapa 70-60 hasilnya -10. terus yg 85-60 kenapa juga hasilnya jadi 0 ?
BalasHapuscontoh yang anka baku dalm data kelompok kok tidak ditampilkan?
BalasHapus